Saat saya masih seorang guru sekolah, perhatian saya tertarik pada seorang siswa yang mendapat peringkat terbawa pada ujian akhor tahun dalam kelas saya yang terdiri dari 30 siswa. Saya melihat dia menjadi tertekan karena nilainya yang tidak bagus, lalu saya menghampiri dam mengajaknya berbicara
Saya berkata kepadanya, "harus ada orang yang berada di peringkat ke-30 dari siswa di kelas ini. Tahun ini, orang itu adalah kamu, yang telah melakukan pengorbanan gagah berani supaya tak seorang pun temanmu menderita malu karena mendapat peringkat terbawah di kelas ini. Kamu sungguh baik, begitu penuh belas kasih. Kamu pantas mendapatkan medali."
Kita berdua tahu bahwa apa yang saya katakan itu konyol, tetapi dia menyeringai lebar. Dia tak lagi menganggap peringkat terbawahnya sebagai sebuah kiamat.
Dia mendapat peringkat yang jauh lebih baik pada tahun berikutnya, ketika tiba giliran orang lain melakukan pengorbanan gagah berani.
Sumber:
Brahm,Ajahn, Si cacing dan Kotoran Kesayangannya.2009. Penerbit Awareness Publication. Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar