PENGABDIAN PLN UNTUK BANGSA INDONESIA



PLN untuk kemajuan bangsa Indonesia menjadi negara yang berdaulat dari segi ketersedian listrik.
Pada umumnya masyarakat Indonesia tahu dengan PLN (Perusahaan Listrik Negara) terutama jika di rumahnya terjadi pemadam, kebanyakan orang akan menyalahkan PLN. Tujuan utama PLN adalah menjaga ketersedian listrik bagi seluruh rakyat Indonesia dari ujung Barat-Timur (Sabang-Merauke) dan ujung Utara-Selatan(Miangas-Pulau Rote). Namun, memang pada kenyataannya masih ada wilayah yang belum dapat menikmati listrik.
Ketika listrik padam dengan cepat orang akan menyalahkan PLN tanpa mencari tahu alasan kenapa listrik bisa padam. Kebanyakan orang tidak tahu bagaimana perjuangan pegawai PLN untuk menjaga agar listrik PLN tidak padam. Namun, hal yang paling penting orang ketahui adalah ketika listrik padam maka PLN akan mengalami kerugian finansial (keuangan). PLN mendapatkan pendapatan dari menjual listrik sehingga jika listrik padam maka PLN tidak menjual apapun sehingga pendapatan akan berkurang. Jadi, akibat dari padamnya listrik bukan hanya merugikan masyarakat tetapi juga merugikan PLN nya sendiri.
Listrik yang menyala di rumah, kantor, tempat ibadah, pasar, mall, dsb melalui proses yang panjang dan kompleks(rumit) agar dinikmati oleh masyarakat. Pernahkah masyarakat merenungkan atau memikirkan mengenai proses tersebut? Saya akan menjelaskan proses tersebut secara ringkas dan mudah yang di mulai dari diproduksinya listrik dari pembangkitan kemudian disalurkan ke jaringan transmisi lalu di distribusikan melalui kabel-kabel yang ada pada tiang listrik di dekat rumah atau kantor anda.
Setiap perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya akan menemukan kendala, begitu halnya dengan PLN yang juga memiliki kendala dalam menyediakan tenaga listrik untuk masyarakat. Ada beberapa kendala yang membuat ketersedian listrik di masyarakat masih kurang. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat maka PLN harus menambah produksi listrik, jika ingin menambah produksi listrik PLN harus membuat pembangkitan yang berarti PLN membutuhkan pendanaan yang besar untuk mewujudkan sebuah pembangkitan baru. PLN tidak memiliki dana sendiri untuk memenuhi seluruh kebutuhan pendirian pembangkit di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga, PLN harus mencari pendanaan dari investasi asing yang memerlukan proses lama dan harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh negara.
Tugas PLN tidak sampai dengan berdirinya pembangkit untuk memproduksi listrik tetapi juga mendirikan jaringan transmisi dan distribusi untuk menyalurkan listrik tersebut ke masyarakat. Dana untuk membangun transmisi tidak sebanyak membangun pembangkit namun kendala utamanya adalah pembebasan lahan warga untuk mendirikan transmisi tersebut. Perlu diketahui bahwa tidak semua warga yang lahannya ingin digunakan untuk mendirikan tower transmisi setuju untuk menjual lahannya kepada PLN. Logisnya warga seharusnya setuju karena listrik tersebut pun nanti untuk mereka juga, namun pada kenyataannya ada warga yang menolak hal tersebut walaupun PLN sudah ingin memberi ganti rugi ataupun kompensasi. Pernahkah kalian melihat tower listrik di gunung-gunung? Tower itu dibangun oleh pegawai PLN. Bentang alam Indonesia yang terdiri dari gunung-gunung juga menghambat pengerjaan jaringan transmisi.
Setelah pembangkit dan jaringan transmisi dibangun listrik belum bisa sampai ke masyarakat tanpa adanya jaringan distribusi yaitu tiang listrik tempat bergantungnya kabel-kabel listrik. Sama halnya dengan pembebasan lahan untuk tower transmisi, kendala PLN dalam membangun jaringan distribusi adalah adanya warga yang menolak pendirian tiang listrik di depan rumahnya.
Seharusnya masyarakat sadar bahwa ketersedian listrik bisa dengan mudah dinikmati oleh masyarakat jika kendala seperti pembebasan lahan untuk pembangunan fasilitas listrik tidak diperoleh lagi oleh petugas PLN di lapangan. PLN tidak dapat membangun sebuah pembangkitan jika jaringan transmisi dan distribusi belum lengkap. Logikanya walaupun PLN sudah bisa memproduksi listrik di pembangkit namun jaringan transmisi dan distribusi belum ada maka tidak ada jalan/jalur untuk menyalurkan listrik tersebut. Sedangkan PLN mendirikan sebuah pembangkit dari hutang kepada investor yang tiap bulan harus dibayarkan bunganya.
Pada hakikatnya perusahaan ingin mendapatkan keuntungan dalam proses bisnisnya. Rumus sederhana laba adalah pendapatan dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Untuk mendapatkan laba maka diperlukan selisih antara harga jual yang lebih tinggi daripada biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Namun, itu tidak terjadi dalam proses bisnis PLN. Harga jual listrik kepada masyarakat lebih rendah daripada biaya pokok produksinya. Sudah bisa ditebak bahwa PLN mengalami kerugian namun kerugian tersebut ditutupi oleh pemerintah dengan subsidi. Hal ini disebabkan kebanyakan masyarakat Indonesia menggunakan daya listrik yang masih disubsidi oleh pemerintah. Sebenarnya subsidi listrik ditujukan untuk warga negara yang kurang mampu namun banyak warga yang sudah mampu tetapi masih menggunakan daya listrik yang disubsidi oleh pemerintah. Hal ini yang mengurangi pendapatan PLN sehingga pendanaan untuk peningkatan sarana kelistrikan juga berkurang.
Tidak hanya itu, kebanyakan warga Indonesia menggunakan listrik pasca bayar yaitu menikmati listrik dulu baru kemudian membayarkannya. Di sini diharapkan kesadaran pengguna untuk membayar tagihan listriknya tiap bulan namun banyak juga pengguna yang telat membayar listrik atau tidak membayar listrik yang telah dinikmatinya. Ketika petugas PLN ingin mencabut listriknya karena tunggakan pembayaran, pengguna berbalik marah dan mengancam petugas PLN. Diperlukan kesadaran yang besar oleh setiap pengguna listrik untuk memenuhi kewajiban setelah menikmati hak-haknya. Tunggakan ataupun tidak membayar tagihan lisitrik akan mengurangi pendapatan PLN yang juga akan berimbas pada pendanaan PLN.
Namun kendala yang sangat tidak diinginkan PLN yaitu ketika pengguna menggunakan listrik secara ilegal (mencuri listrik) karena hal tersebut akan merugikan PLN dan juga merupakan sebuah pelanggaran hukum.
Semoga dengan berkurangnya kendala yang dihadapi PLN dalam menyediakan tenaga listrik akan membuat pelayanan listrik semakin meningkat sehingga masyarakat bisa menikmati listrik tanpa harus ada pemadaman lagi.
Terakhir yang kalian harus tahu bahwa pegawai PLN dengan sukarela meninggalkan kampung halaman mereka untuk bekerja di daerah lain demi tercapainya ketersedian listrik yang baik di seluruh wilayah Indonesia. Mungkin saja pegawai PLN yang biasa melayani anda dan seluruh warga di daerah tempat tinggal anda sebenarnya tidak berasal dari daerah anda namun berasal dari daerah lain yang sangat jauh karena kami pegawai PLN siap ditempatkan di mana saja ketika negara membutuhkan.

0 komentar:

Posting Komentar