PT PLN (PERSERO)
adalah perusahaan BUMN yang menjalankan
tugas Pemerintah menyediakan
kebutuhan Energy Listrik Undang-Undang No.
30 tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan. Kapasitas listik terpasang saat ini (2014) baru dapat memenuhi kebutuhan listrik
sebesar 84,0% dengan kapasitas 47.097 MW sehingga masih banyak wilayah
di Indonesia yang tidak memiliki listrik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
elektrifikasi Indonesia lebih
rendah daripada Singapura (100%), Brunei (99,7%), Thailand (99,3%), Malaysia
(99%), Vietnam(98%). Untuk mencapai tujuan memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik
sebanyak 8,8% dan target
rasio elektrifikasi 97,4% pada tahun 2019 maka diperlukan tambahan kapasitas terpasang
sebesar 35.000 MW. Dengan ini pemerintah meluncurkan program 35.000 MW
agar semakin banyak daerah yang bisa menikmati listrik.
Dengan adanya program 35.000 MW maka dibutuhkan dana
dan sumber daya manusia. Sehingga, PLN melakukan perekrutan pegawai baru hampir
di seluruh wilayah Indonesia seperti Medan, Padang, Palembang, Jakarta,
Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, Manado, Ujung Pandang, Ambon, dan
Jayapura.
Semua perusahaan
memiliki standar dan berbagai tahap tes yang harus dilalui oleh calon pegawai
baru dalam perekrutan, begitu halnya untuk menjadi pegawai baru PLN calon
pegawai harus melewati beberapa tahap yang telah ditetapkan, yaitu;
- Seleksi berkas, yang terpenting dalam tahap ini adalah calon pegawai harus melampirkan segala dokumen yang dipersyaratkan terutama IPK minimal 3.00 dan melampirkan pengalaman organisasi yang pernah di ikuti, walaupun hanya jadi panitia atau lebih baik lagi jika pernah menduduki struktur organisasi di kampus ataupun di luar kampus. Pengalaman organisasi akan sangat berperan pada tahap wawancara. Tes GAT (General Aptitude Tes), Tes ini serupa dengan tes psikotes dasar ketika tes masuk PTN. Pada tes ini yang diperlukan adalah kecepatan berpikir, ketelitian, kecermatan menghitung, logika dan pengetahuan bahasa. Misalnya, antonim, sinonim, pengelompokan kata, matematika dasar dengan soal cerita, deret angka, menyusun potongan-potongan gambar (segitiga, lingkaran, setengah lingkaran, atau persegi), kemudian soal logika tiga dimensi (pola gambar dadu), terakhir menghafal kata dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan. Yang dibutuhkan dalam tes ini adalah latihan terus-menerus mengenai tes GAT/psikotest dasar, fokus, teliti, dan santai, serta meninggalkan soal yang susah karena dalam tes GAT digunakan waktu tiap tahap soal. Jangan lupa untuk menjaga kejujuran karena pada saat tes pengawas akan berjalan melihat dan mencatat nama peserta yang berbuat curang seperti membuka hp ataupun saling contek dengan peserta yang ada di sebelahnya.
- Tes Akding/Akademik dan Bahasa Inggris. Pada tahap ini soal akan sesuai dengan basic pendidikan peserta ketika kuliah dan mendaftar. Selain itu ada juga tes bahasa Inggris. Tes ini untuk melihat kemampuan peserta mengingat pelajaran ketika kuliah dan apakah peserta mampu berbahasa Inggris karena hal ini diperlukan ketika calon pegawai mengikuti diklat sesuai dengan bidangnya dan memahami bahasa Inggris yang ada dalam materi diklat. Pada saat itu saya mendaftar di bidang akuntansi S1, soal yang muncul ketika saya tes kebanyakan tentang akuntansi dasar, laporan keuangan, akuntansi biaya, dan auditing. Sedangkan pada soal bahasa Inggris terbagi dua yaitu, pertama mengenai grammar dan struktur bahasa inggris dasar, yang kedua mengenai bacaan dalam bahasa Inggris yang beruhubungan dengan teknik sehingga perbanyak kosakata Inggris mengenai teknik.
- Psikotes, Pada tahap ini di bagi beberapa tahap tes, pertama peserta akan diberikan tes Pauli (rekening koran) untuk melihat ketepatan dalam berhitung dan daya tahan. Di tes ini yang diperlukan adalah konsistensi atau grafik yang menanjak dalam berhitung, saat itu saya hanya mengerjakan satu setengah halaman lembar. Jangan sampai kalian pada saat awal mengerjakan dengan cepat namun di bagian akhir kecepatan berhitung anda melambat atau kalian mengerjakan dengan cepat namun tidak tepat. Menurut saya yang dibutuhkan adalah konsentrasi terhadap perhitungan dan melakukannya dengan cepat dengan grafik yang konsisten sejak awal, jangan panik ketika orang di samping anda meminta tambahan lembaran kertas karena belum tentu jawaban mereka tepat. Fokus, santai, dan butuh latihan kecepatan berhitung terutama penjumlahan yang kalian rasa sulit.Selanjutnya, mengerjakan soal pilihan ganda mengenai kepribadian, menurut saya yang penting adalah kejujuran mengenai kepribadian agar terdapat konsistensi terhadap jawaban yang dipilih. Bagian ketiga, tes Warteg (melengkapi gambar) kemudian peserta akan diperintahkan untuk memberikan nomor sesuai dengan perintah panitia tes. Gambarnya tidak perlu yang terlalu sulit karena akan dibatasi oleh waktu. Tes, 4 yaitu menggambar manusia yang kemudian diberikan penjelasan mengenai apa kegiatan manusia dalam gambar kita, dan bagaimana kelebihan serta kekurangannya. Di sini tidak diperlukan gambar yang bagus seperti pelukis namun yang terpenting adalah kelengkapan fisik dari gambar orang serta jangan membuat kelemahan dan kelebihan orang tersebut bertolak belakang, seperti kelemahan “pemalu” tetapi kelebihannya “mudah bergaul”. Ketika tes saya menggambar seorang Polisi yang sedang upacara dan memiliki sifat disiplin dan menghargai waktu. Terakhir adalah menggambar pohon sesuai dengan arahan panitia, gambar pohonnya juga jangan terlalu bagus seperti pelukis karena PLN tidak mencari seorang pelukis. Saya menggambar pohon mangga yang lengkap dengan, buah, batang, dahan, ranting, daun, akar. Di tahap menggambar, peserta tidak diharapkan menghapus coretan yang telah terlanjur dicoret di kertas sehingga butuh kehati-hatian dan karena dibatasi waktu gambar pohonnya tidak perlu digambar seperti pelukis yang terpenting pohonnya memiliki bagian yang lengkap.
- Tes kesehatan fisik. Pada tahap ini peserta akan di tes dengan beberapa tahap, di mulai dari tes mata minus, buta warna, pendengaran, kesehatan gigi dan mulut, berat badan dan tinggi serta informasi mengenai kesehatan anda 6 bulan terakhir. Menurut saya yang banyak gugur pada tes ini adalah tes buta warna dan berat badan dan tinggi yang tidak proporsional terutama bagi peserta yang merasa kelebihan berat badan sebaiknya berusaha menurunkan berat badan pada posisi ideal atau setidaknya mendekati ideal. Tes kesehatan dalam Peserta akan diminta untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak sebelum tes, mengkonsumsi banyak sayur-sayuran. Pada tahap ini sebaiknya anda pergi memeriksakan kesehatan dalam anda ke dokter sebelum tes yang sebenarnya agar dapat mengetahui hal apa saja yang perlu anda lakukan. Di sini akan di ambil sampel darah, urine, tes jantung, dan ronsen paru-paru, serta diperiksa ambeien. Maka sebelum tes diharapkan peserta menjaga kesehatan jauh-jauh hari, seperti mulai ketika lulus berkas, rutin lari sore, bagi yang merokok berhentilah untuk sementara, perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, kurangi makan makanan yang digoreng, dan yang terpenting kurangi begadang.
- Tes wawancara Ini adalah tahap terakhir dari tes untuk jadi pegawai baru, yang diperlukan di sini adalah kecakapan dalam wawancara, kejujuran, dan pengalaman organisasi serta prestasi. Namun bagi mereka yang tidak memiliki prestasi jangan berkecil hati karena yang diperlukan adalah kegiatan yang anda lakukan selama ini positif bagi diri anda dan lingkungan sekitar anda. Apa yang anda akan lakukan kedepannya dan terutama siap-kah anda di tempatkan di seluruh Indonesia. Anda harus meyakinkan pewawancara yang terdiri dari pegawai PLN dan seorang psikolog kalau anda sangat ingin bekerja dan memiliki kemampuan untuk kemajuan perusahaan. Jangan lupa pelajari hal-hal mengenai PLN sebelum tes.
- Catatan, dalam setiap tahap peserta tes akan berkurang setengahnya namun pada tes wawancara jumlah yang gugur akan sangat sedikit dari jumlah peserta tes PLN sehingga peluang lulus akan sangat terbuka. PLN menerima seluruh lulusan kampus negeri maupun swasta asalkan kampusnya terkareditas. Panitia rekrutmen PLN tidak melihat background kampus tapi kemampuan dan etika individu.
0 komentar:
Posting Komentar