Es kopi Kong Djie di pasar lama Tangerang

Judul               : Cinta di Dalam Gelas
Penulis            : Andrea Hirata
Penerbit          : Penerbit Bentang
Cetakan           : Kesembilan, Februari 2017
Kota                : Sleman, Yogyakarta

Sinopsis :

Novel Cinta di Dalam Gelas ini adalah lanjutan kisah dari Novel Padang Bulan. Seperti dalam novel sebelumnya yang memiliki dua tokoh utama protagonis namun yang membedakannya adalah novel pertama pada awal kisah menceritakan mengenai tokoh Enong dan selanjutnya kisahnya lebih berputar tentang kegelisahan Ikal yang ditinggal oleh A Ling yang disertai desas-desus bahwa ia akan menikah dengan Zinar. Sedangkan, pada novel kedua ini kisahnya berputar tentang kisah Enong yang menegakkan martabatnya dengan cara membuktikan dirinya bahwa ia bisa lebih baik daripada mereka yang kadang meremehkannya. Di sini juga pembaca dapat melihat sebuah kerja keras dan perjuangan dari seorang perempuan yang dipandang tidak boleh memainkan permainan laki-laki hingga ia bisa mengalahkan lawan-lawannya (laki-laki).

Pada awal novel di buka dengan kebahagian Ikal yang batal merantau ke Jakarta karena lebih memilih tinggal bersama kekasinya  A Ling walaupun ia hanya bekerja sebagai pelayan Warung Kopi Usah Kau Kenang Lagi, yang tak lain pemiliknya adalah pamannya sendiri.

Sedangkan, kisah tokoh Maryamah diawali dengan ketulusan seorang kakak perempuan yang melepas adik-adiknya menikah lebih dahulu.  Akhirnya Enong terpaksa menikah dengan seorang lelaki yang bernama Matarom karena ia tidak ingin melihat ibunya yang sakit selalu bersedih. Namun, pernikahan Enong tidak selancar ketiga adiknya, ia meminta diceraikan karena ada seorang perempuan hamil yang mengaku sebagai istri Matarom. Lelaki bernama Matarom terkenal sebagai juara catur 17 Agustus sebanyak dua kali berturut-turut.

Kebiasaan lelaki Melayu adalah gemar berlama-lama di warung kopi, dan yang mereka lakukan selain minum kopi, menjelek-jelekkan kinerja pemerintah adalah main catur. Di warung kopi lelaki korban PHK perusahaan timah menghabiskan waktu dengan menyeruput kopi sambil mengisahkan dan membangga-banggakan jabatan terkahirnya di Maskapai timah sebelum gulung tikar. Lelaki Melayu lebih juga menganggap bahwa kopi di warung lebih enak daripada kopi buatan isteri mereka.

Tidak semua kehidupan Maryamah berkutat dalam gelapnya kesedihan, ada juga kisah bahagia seperti ketika ia di wisuda. Maryamah akhirnya lulus dalam kursus bahasa Inggris dengan menempati peringkat kelima, kelulusan Maryamah sangatlah spesial bagi direktur kursus karena sebenarnya murid-murid mereka kebanyakan murid SMA, hanya Maryamah murid yang telah dewasa. Ia pun diminta untuk naik ke podium menerima piagam dan kesempatan pidato. Dengan ragu Maryamah meraih mikrofon mengucapkan tiga buah kata “Sacrifice, honesty, freedom.”

Novel cinta di dalam gelas juga seperti sebuah jurnal penelitian mengenai hubungan antara perilaku laki-laki Melayu dengan rasa, dan takaran kopi serta cara mereka menyeruput kopi.  Menurut lelaki Melayu, mereka yang sama sekali tidak minum kopi adalah penyia-nyia kehidupan. Selain itu, diceritakan juga berbagai karakter pemain catur yang saling berhubungan dengan cara mereka bermain catur.

Inti cerita dalam novel ini adalah perjuangan Enong atau Maryamah yang ingin menaklukkan mantan suaminya Matarom di papan catur sebagai juara kejuaraan catur 17 Agustus walaupun ia sebelumnya tidak pernah bermain catur. Dengan di bantu Ikal, Detektif M. Nur, Jose Rizal, Ratna Mutu Manikam, Selamot, Preman Cebol, Lintang, Chip, dan terutama grand master catur Ninockha Stronovsky, permainan catur Maryamah berkembang hingga ia bisa menguasai taktik Guioco Piano ciptaan juara dunia catur Anatoly Karpov sehingga dia dijuluki Maryamah Karpov.

Melalui pertandingan catur Maryamah bertemu orang-orang dengan kebaikan dan keburukannya masing-masing yang pernah bertemu dengannya dan juga bertemu Tarub lelaki yang pernah membuat ia jatuh hati.


Pementasan teater di Taman Ismail Marzuki
Judul               : Padang Bulan
Penulis            : Andrea Hirata
Penerbit          : Penerbit Bentang
Cetakan           : Kesebelas, Februari 2017
Kota                : Sleman, Yogyakarta

Sinopsis :

Novel Padang Bulan merupakan novel pertama dari dwilogi Padang Bulan itu sendiri. Dalam novel ini terdapat dua kisah yang berlainan oleh dua tokoh utama yang berbeda, latar, dan alur kisah yang berbeda pula namun kedua tokoh itu akan bermuara dalam satu alur cerita ketika mereka dipertemukan oleh nasib.

Kisah dalam novel ini dibuka dengan latarbelakang kehidupan tokoh utama yaitu Enong, seorang anak perempuan yang hidup dalam keluarga yang sederhana, ayahnya seorang penambang timah tradisional dan ibunya, perempuan yang mengabdikan hidupnya untuk mengurusi keperluan rumah tangga dan anak-anaknya. Namun, Zamzami sangat menyayangi anak dan istrinya itu harus mati tertimbun tanah tambang.

Enong seorang anak perempuan yang tumbuh dengan ceria dan cerdas, ia selalu menjadi juara kelas. Dia sangat menyukai pelajaran bahasa Inggris, ia juga bercita-cita ingin menjadi guru bahasa Inggris. Zamzami sangat bahagia dan bangga anaknya memiliki cita-cita menjadi guru bahasa Inggris. Ia kemudian membanting tulang bak kuda untuk membelikan anaknya sebuah kamus bahasa Inggris satu miliyar , dengan kerja keras menambang, menjual air nira, dan menjual kerang, akhirnya Zamzami dapat membelikan Enong kamus bahasa Inggris satu miliyar. Enong pun sangat bahagia karena mendapat hadiah tersebut, ia bahkan tak mampu menahan tangis ketika membaca sebuah tulisan dalam buku “Buku ini untuk anakku, Enong. Kamus satu miliar kata. Cukuplah untuk sampai bisa menjadi guru bahasa Inggris seperti Ibu Nizam. Kejarlah cita-citamu, jangan menyerah, semoga sukses. Tertanda, Ayahmu.”

Kebahagian yang meliputi Enong tiba-tiba berganti menjadi kisah-kisah pilu yang harus dilewati oleh seorang anak perempuan yang mengubur cita-citanya karena menjadi tumpuan kehidupan bagi ibu dan adik-adiknya. Ia harus rela keluar dari sekolah yang ia sukai lalu berganti menjadi pendulang perempuan pertama dalam sejarah tambang timah. Walaupun ia telah menjadi pendulang timah namun, semangat untuk belajar bahasa Inggris-nya tidak pernah pudar, di sela-sela istirahat ia tetap membuka-buka kamus yang diberikan oleh ayahnya.

Kemudian, di latar lain dalam novel menampilkan kisah seorang bujang yang sudah hampir lapuk bernama Lintang, namun ia sebenarnya memiliki pujaan hati yang bernama A Ling. Mereka saling mencintai tetapi ayah Lintang tidak merestui hubungan mereka. Karena hal itu, Lintang ingin mengajak A Ling lari ke Jakarta lalu mereka bisa hidup bahagia berdua. Namun, rencana mereka batal karena A Ling dikabarkan dekat dengan seorang pria Tionghoa lalu melalui gosip di warung kopi pria itu telah melamar A Ling. Sejak saat itu A Ling pun tidak pernah terlihat lagi di rumahnya, ia menghilang entah ke mana. Lintang pun berniat menemui Zinar untuk menanyakan keberadaan A Ling, ketika dia sampai ke toko Zinar ia melihat seorang sosok pria yang gagah, postur atletis, dan senyum yang ramah kepada pelanggan termasuk pada dirinya. Akhirnya ia merasa kalah dan mengakui bahwa Zinar memang lebih pantas memproleh cinta A Ling.

Di tengah kepedihan yang dirasakan oleh Lintang, ia tidak sengaja bertemu dengan Enong di kantor pos. Lintang tertarik melihat kamu 1.000.000.000 kata yang dipegang oleh Enong ketika mencari kata-kata yang Enong tidak ketahui artinya. Dengan dibantu oleh Lintang akhirnya Enong dapat mengetahui arti kata tersebut. Pertemuan itu berlanjut dengan obrolan panjang tentang kesukaan Enong terhadap bahasa Inggris.

Lintang yang telah sakit hati kemudian berkeinginan berangkat ke Jakarta melamar pekerjaan dan ditemani Detektif M. Nur yang ingin kursus teknisi antena parabola. Mereka berdua berangkat ke Tanjong Pandang ditemani Enong yang ingin mendaftar kursus bahasa Inggris.

Namun, pagi hari sebelum kapal Mualim Syahbana berangkat ke Jakarta, Lintang membatalkan niatnya karena ingin menantang Zinar bermain catur, sedangkan Detektif tidak berangkat karena ia tidak rela meninggalkan Jose Rizal.

Akhirnya, Lintang bertekad membuktikan bahwa ia lebih unggul daripada Zinar pada perayaan 17 Agustus-an, namun yang terjadi adalah kekalahan demi kekalahan yang Lintang terima atas Zinar. Namun, kekalahan tersebut tidak menyurutkan niatnya ingin membuktikan bahwa ia lebih baik daripada Zinar. Lalu muncul ide gila Lintang bahwa perempuan menyukai laki-laki yang bertubuh tinggi maka ia kemudian membeli sebuah alat untuk menambah tinggi badannya, namun yang terjadi adalah kejadian lucu yang  membuat ia dikira ingin bunuh diri oleh Enong dan Detektif M. Nur karena frustasi ditinggalkan oleh A Ling.

Ia kemudian sekali lagi memutuskan lagi untuk bepergian ke Jakarta melamar pekerjaan setelah berbagai kejadian-kejadian memalukan yang menimpanya, namun suatu sore ketika ia merenung di jendela, Lintang melihat A Ling berdiri di pekarangan rumahnya. A Ling menjelaskan bahwa beberapa hari ini ia sibuk membantu sahabat pamannya membuka toko dan menyiapkan perkawainannya, lalu A Ling memberikan undangan untuknya dan ayahnya agar hadir di acara pernikahan Zinar. Semua hal konyol yang menimpa Lintang karena kesalahan dari Detektif M.Nur ketika mendengar gosip di warung kopi.


Tokoh Dalam Novel Padang Bulan :
1.       Lintang
2.       A Ling
3.       Enong Maryamah
4.       Ichsanul Maimun bin Nurdin Mustamin (Detektif M.Nur)
5.       Jose Rizal (Seekor Merpati Pos)
6.       Zinar (seorang pria Tionghoa yang gagah, sopan, olahragawan, dan segala yang dimilikinya mungkin lebih baik daripada Lintang)