Humor yang menyentil dalam Kisah-kisah Perdagangan Paling Gemilang karya Ben Sohib.


Jika ada kisah seorang pekerja seks yang memberikan minum seekor anjing lalu diampuni dosanya, maka mungkin hanya kisah Nasrul Marhaban yang mengunjungi masjid dalam tiga kesempatan: Hari Raya Idulfitri, Hari Raya Kurban, dan hari ketika rumahnya kebanjiran. Namun, diakhir hayatnya dikenang mati husnul khotimah.

Realitas kehidupan masyarakat itu sebenarnya dijejali berbagai hal-hal aneh, mungkin saja semua perilaku manusia adalah hal aneh tetapi kemudian muncul sifat ‘umum’ yang digeneralisasi sebagai hal yang wajar. Misalnya. gelar-gelar di kartu undangan pernikahan yang tidak mempunyai relevansi apa pun terhadap subtansi pernikahan. Namun, hampir semua undangan yang pernah saya baca menampilkan hal tersebut. 

Perkara pernikahan dan keanehan mungkin kisah Abdullah yang biasa dipanggil Dulah dalam cerpen berjudul Para Penjual Rumah Ustazah Nung dan Si Dulah di Toko Bang Rizal bisa jadi yang paling aneh, Dulah yang tsetia dengan cinta pertama mengorbankan tsegala-galanya kecuali kebodohannya. Terjebak di antara, cinta pertama, para makelar tanah dan sepasang penipu. 

Kumpulan cerpen Kisah-kisah Perdagangan Paling Gemilang karya Ben Sohib berisi 14 cerpen. Dia menampilkan tokoh-tokohnya berada dalam suatu permainan kehidupan yang aneh. Namun keanehan tersebutlah yang membuat pembaca merasa bahwa tokoh/situasi di dalam cerpen tidak jauh dari kehidupan yang dijalani. Keanehan yang sulit untuk bisa dianggap salah tetapi kita tahu bahwa terdapat nilai-nilai yang telah hilang dalam diri tokoh/situasi.

Tiga cerpen yang menurutku paling menarik;


Bagaimana Nasrul Marhaban Mati dan Dikenang

Sebagai orang yang dikenal sangat jarang pergi ke masjid, pilihan Nasrul Marhaban mengungsi ke Masjid Assalam setiap kali rumahnya terendam banjir itu sempat jadi bahan pembiacaraan warga. Bahkan, ada satu olok-olok tentang hal ini, entah siapa yang mengatakannya pertama kali, bahwa Nasrul Marhaban hanya mengunjungi masjid dalam tiga kesempatan: Hari Raya Idulfitri, Hari Raya Kurban, dan hari ketika rumahnya kebanjiran. Pada hari-hari selebihnya, tak pernah ia sengaja datang untuk keperluan lain, termasuk untuk salat jumat.

Ustaz Komar, sang khatib, menjadikan Nasrul Marhaban sebagai contoh, sosok manusia yang menutup perjalanan hidupnya dengan baik, mati husnul khotimah. Ustaz Komar menceritakan bagaimana Nasrul Marhaban yang dikenal sangat jarang ke masjid itu ternyata lebih memilih kehilangan nyawanya ketimbang melihat kitab suci milikinya lenyap ditelan banjir.


Kisah-kisah Perdagangan Paling Gemilang

Yohannes Soekatja, si calon pembeli tanah, terkena serangan jantung pada Minggu pagi sepulang dari gereja, dan sekarang dirawat intensif di sebuah rumah sakit di Pondok Indah. Salim, Amir, Shaleh segera berkumpul dan pergi ke sana untuk menjenguknya. 

Tiga sekawan itu duduk bersila di pojok ruangan dan mulai membaca Alquran. Sejak hari itu selepas Isya, Salim, dan Amir, dan Shaleh bersila di ruang tunggu ICU, bergantian membaca ayat suci. Menjelang dini hari baru mereka berhenti dan pulang ke rumah dan akan datang lagi selepas Isya pada malam berikutnya. Itu semua mereka lakukan semata-mata demi kesembuhan Yohannes Soekatja.


Apang Bokek dan Pidato Isterinya

Entah kebetulan atau kutukan, julukan Bokek mencerminkan keadaan ekonomi si penyandang. Meski tak mempunyai utang, Apang tak kalah melarat dibandingkan ayahnya.

Namun, justru dari kemiskinan itulah berbagai cerita dan kejadian yang melibatkan dirinya membicarakan gelak tawa di kampung kami. Ia disukai oleh banyak orang, terutama para pemuda dan pria setengah baya yang gemar mabuk. Bagi mereka, acara minum-minum terasa kurang meriah tanpa kehadiran Apang Bokek.

“Lu pade demen ngajakin Apang pegi, bakal lucu-lucuan doing. Lu pade demen nanggepin Apang, terus lu bayar pake duit recehan. Lu pade kagak pernah mikirin nasbnye!” Leha berkata dengan suara bergetar. Lalu ia terisak.


Kisah-kisah Perdagangan Paling Gemilang berisi sentilan-sentilan yang dibungkus dalam humor membuat gelak tawa tetapi tidak kehilangan esensi dari makna setiap kisah-kisah di cerpennya. Seandainya aku salahsatu dari tiga makelar Salim, Amir, atau Shaleh mungkin akan melakukan hal yang sama. Tentu tidak ada yang salah jika kita mendoakan orang yang berbeda keyakinan dengan rajin membaca Al-Qur’an di dekatnya tetapi apakah hal tersebut karena kesembuhannya atau menanti keuntungan jika orang tersebut sembuh? Atau mungkin saja mereka melakukan itu dengan spontan tanpa berpikir.

Judul : Kisah-kisah Perdagangan Paling Gemilang

Penulis : Ben Sohb

Penerbit/Tahun : Banana/2020

0 komentar:

Posting Komentar